NAMA
: RIRI RIANDITA
NPM : 56411261
KELAS : 1IA09
NPM : 56411261
KELAS : 1IA09
PELAPISAN SOSIAL DAN
KESAMAAN DERAJAT
Pelapisan
sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau
pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Masyarakat
terbentuk dari individu-individu. Individu-individu yang terdiri dari berbagai
latar belakang yang akan membentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari
kelompok-kelompok social. Hal tersebut mengakibatkan terbentuknya suatu
pelapisan masyarakat atau masyarakat yang berstrata. Tidak dapat dibayangkan
jika masyarakat tanpa individu, ataupun sebaliknya jika individu tanpa adanya
masyarakat. Individu dan masyarakat adalah suatu ikatan komplementer, hal
tersebut dapat kita ketahui dari kenyataan, bahwa :
·
manusia
dipengaruhi oleh masyarakat demi pembentukan pribadinya,
individu mempengaruhi masyrakat dan
bahkan bisa menyebabkan (berdasarkan pengaruhnya) perubahan besar
masyarakatnya.
Pelapisan
Sosial biasa disebut juga dengan Social Stratification. Istilah Strtifikasi
atau Stratification berasal dari kata STRATA atau STRATUM yang berarti LAPISAN.
Sejumlah individu yang mempunyai kedudukan (status) yang sama menurut ukuran
masyarakatnya, dikatakan berada dalam suatu lapisan atau stratum.
Di dalam
organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan
masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :
1.
Adanya
kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan
kewajiban.
2.
Adanya
kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa.
3.
Adanya
pemimpin yang saling berpengaruh.
4.
Adanya
orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar
perlindungan hokum (cutlaw men).
5.
Adanya
pembagian kerja di dalam suku itu sendiri.
6.
Adanya
pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.
Pelapisan
sosial terjadi karena 2 faktor yaitu :
· Terjadi
dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Ada pula lapisan tertentu yang terbentuk bukan berdasarkan kesengajaan, tetapi secara alamiah. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja inilah, maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Ada pula lapisan tertentu yang terbentuk bukan berdasarkan kesengajaan, tetapi secara alamiah. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya.
Oleh karena sifatnya yang tanpa sengaja inilah, maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana system itu berlaku.
·
Terjadi
dengan sengaja
Sistem ini ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu teradapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun horizontal.
Didalam sistem organisasi ini mengandung dua system, yaitu:
Sistem ini ditunjukan untuk mengejar tujuan bersama. Dengan adanya pembagian yang jelas dalam hal wewenang dan kekuasaan ini, maka didalam organisasi itu teradapat keteraturan sehingga jelas bagi setiap orang ditempat mana letaknya kekuasaan dan wewenang yang dimiliki dan dalam suatu organisasi baik secara vertical maupun horizontal.
Didalam sistem organisasi ini mengandung dua system, yaitu:
·
Sistem
Fungsional; merupakan pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya
berdampingan dan harus bekerja sama dalam kedudukan yang sederajat. Namun
kelemahannya karena organisasi itu sudah diatur sedemikian rupa, sering terjadi
masalah dalam menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
· Sistem
Skalar;merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke
atas(vertical).
Perbedaan
Pelapisan Sosial menurut sifatnya karena :
· Sistem
pelapisan masyarakat yang tertutup
Di dalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam system yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
Di dalam system ini perpindahan anggota masyarakat ke lapisan yang lain baik ke atas maupun ke bawah tidak mungkin terjadi, kecuali ada hal-hal yang istimewa. Di dalam system yang demikian itu satu-satunya jalan untuk dapat masuk menjadi anggota dari suatu lapisan dalam masyarakat adalah karena kelahiran.
Masyarakat
pelapisan tertutup dapat kita temui di Negara India dan masyarakat pelapisan
tertutup dapat dibagi menjadi lima macam, diantaranya :
· Kasta
Brahmana : terdiri dari golongan-golongan pendeta dan merupakan kasta yang
tertinggi
· Kasta
Ksatria : terdiri dari golongan bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai
lapisan kedua.
· Kasta Waisya
: terdiri dari golongan pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah
ketiga.
· Kasta Sudra
: terdiri dari golongan rakyat jelata.
· Paria :
terdiri dari mereka yang tidak mempunyai kasta (gelandangan, peminta, dan
sebagainya).
Sistem
stratifikasi social yang tertutup biasanya juga kita temui di dalam masyarakat
feudal atau masyarakat yang berdasarkan realisme.
· Sistem
pelapisan masyarakat yang terbuka
Sistem pelapisan seperti ini dapat kita temui di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan dila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankanNYA. Sistem pelapisan mayarakat terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain.
Sistem pelapisan seperti ini dapat kita temui di dalam masyarakat di Indonesia sekarang ini. Setiap orang diberi kesempatan untuk menduduki segala jabatan dila ada kesempatan dan kemampuan untuk itu. Tetapi di samping itu orang juga dapat turun dari jabatannya bila dia tidak mampu mempertahankanNYA. Sistem pelapisan mayarakat terbuka sangat menguntungkan. Sebab setiap warga masyarakat diberi kesempatan untuk bersaing dengan yang lain.
Sebagai
warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar rakyaknya,
hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
· Pasal 27
ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang dimiliki warga
negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
· Pasal 28
ditetapkan bahwa kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran
lisan dan tulisan.
· Pasal 29
ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh negara
· Pasal 31
ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran
Kesamaan
derajat adalah sifat perhubungan antara manusia dengan lingkungan masyarakat
umumnya timbal balik artinya orang sebagai anggota masyarakat mempunyai hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah negara
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.
SUMBER :
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
Dengan pasal – pasal dan pengertian di atas, sudah jelas bahwa kita harus saling bertoleransi terhadap orang lain khususnya warga Indonesia. Tidak ada pandangan si kaya dan si miskin, si pintar dan si bodoh, semua di mata perundangan Indonesia adalah sama.
SUMBER :
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/11/11/pelapisan-sosial-dan-kesamaan-derajat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar