Nama
: RIRI RIANDITA
NPM : 56411261
Kelas : 1IA09
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A. Pendahuluan
a.
Latar
Belakang
Saat ini
masalah pemuda merupakan masalah yang abadi yang dialami oleh generasi pemuda
dalam hubunganya dengan generasi yang tua. Masalah itu terjadi karena proses
pendewasaan, serta penyusunan diri dengan situasi yang baru pada dan timbullah
harapan pada seseorang untuk menjadi yang lebih baik dari pada generasi yang
tua. Proses perubahan itu terjadi secara teratur (evolusi) dan secara lambat.
b.
Maksud dan
Tujuan
Maksud dan
tujuan dari tulisan ini untuk mengetahui pengertian pemuda, pengertian
sosialisasi, bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya. Serta peranan
pemuda dalam sosialisasi masyarakat.
B.
Metodologi
Tulisan ini
ambil dari Blog teman-teman saya melalui internet serta tertulis dalam akhir
dari makalah ini dalam daftar pustaka.
C.
Study Kasus
Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa segala hal harus berubah menjadi lebih
baik, namun mengetahui bahwa dirinyalah yang harus lebih dulu diubah. Pemuda
adalah seseorang yang berpikir bahwa tidak ada yang tidak bisa ia lakukan demi
sebuah perubahan kearah yang lebih baik. Pemuda adalah seseorang yang tahu
bahwa dipundaknyalah tugas menjaga diri, keluarga, kampung halaman, negara dan
agama diletakkan. Tetapi diatas semua itu, Pemuda adalah seseorang yang
bertindak dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab dalam melaksanakan itu
semua. Karena jika hanya berada di tataran pemikiran tanpa dilanjutkan dengan
tindakan atau karya nyata maka dunia tidak akan berubah.
D. Pembahasan
PEMUDA DAN
SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL
A. Pengertian
Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis
dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu
identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber
insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat
diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan
masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan
yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya
yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat,
sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
B. Sosialisasi
Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan
penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan
berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada
beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses
Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia
menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah
yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku
ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut,
seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan
untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku
dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan,
melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi
kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan
kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan
mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan
pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C.
Internalisasi
Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak
berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut
sudah mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
a. Pendekatan klasik tentang pemuda
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik.
Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang
bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka
keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan
berubahnya usia.
Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang
mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat.
Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena
keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik
dalam berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari
identitas mereka.
b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.
Penghayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu koninum
yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah dan setiap pragmen
mempunyai arti sendiri-sendiri.
Asumsi wawasan kehidupan adalah posisi pemuda dalam arah kehidupan sendiri.
Perbedaan antar kelompok-kelompok yang ada, antar generasi tua dan pemuda,
misalnya hanya terletak pada derajat ruang lingkup tanggung jawabnya.
Generasi tua sebagai angkatan-angkatan yang lalu (passing generation) yang
berkewajiban membimbing generasi muda sebagai generasi penerus. Dan generasi
pemuda yang penuh dinamika hidup berkewajiban mengisi akumulator generasi tua
yang mulai melemah, disamping memetik buah-buah pengalamannya, yang telah
terkumpul oleh pengalamannya.
Pihak generasi tua tidak bisa menuntut bahwa merekalah satu-satunya penyelamat
masyarakat dan dunia. Dana melihat generasi muda sebagai perusak tatanan sosial
yang sudah mapan, sebaliknya generasi muda juga tidak bisa melepaskan diri dari
kewajiban untuk memelihara dunia. Dengan demikian maka adanya penilaian yang
baku (fixed standard) yang melihat generasi tua adalah sebagai ahli waris. Dari
segala ukuran dan nilai dalam masyarakat, karena itu para pemuda menghakimi karena
cenderung menyeleweng dari ukuran dan nilai tersebut karena tidak bisa
diterima. Bertolak dari suatu kenyataan, bahwa bukan saja pemuda tapi generasi
tua pun harus sensitif terhadap dinamika lingkungan dengan ukuran standard yang
baik.
Dengan pendapat di atas jelas kiranya bahwa pendekatan ekosferis mengenai
pemuda, bahwa segala jenis ”kelainan” yang hingga kini seolah-olah menjadi hak
paten pemuda akan lebih dimengerti sebagai suatu keresahan dari masyarakat
sendiri sebagai keseluruhan. Secara spesifiknya lagi, gejolak hidup pemuda
dewasa ini adalah respon terhadap lingkungan yang kini berubah dengan cepat.
D. Pemuda Dan
Identitas
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda.
Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja,
ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan
suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan
kenyataan yang mereka hadapi.
Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan
”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk
memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda
dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
Ø
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di
kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Ø Peran
pemuda dalam masyarakat
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
Ø Arah
Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang
memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa dalam masyarakat
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization
Peranan Pemuda Masyarakat
1. Hakekat
Pemuda
Ada beberapa hakekat kepemudaan yang ditinjau dari dua asumsi :
1. pengkhayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan sebagai suatu
kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris, terpecah-pecah, dan
setiap fragmen mempunyai artinya sendiri-sendiri. Pemuda dibedakan dari anak
dan orang tua dan masing-masing fragnen itu mewakili nilai sendiri.
2. merupakan tambahan dari asumsi wawasan kehidupan ialah posisi pemuda dalam
arah kehidupan itu sendiri.Pemuda sebagai suatu subjek dalam hidup, tentulah
mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan menggerakan hidup bersama. Hal ini
hanya bisa terjadi apabila tingkah laku pemuda itu sendiri ditinjau sebagai
interaksi dalam lingkungannya dalam arti luas.
Ciri utama dari pendekatan ini melingupi dua unsur pokok yaitu unsur lingkungan
atau ekologi sebagai kesekuruhan dan kedua,unsure tujuan yang menjadi pengarah
dinamika dalam lingkungan itu.Keseimbangan antara manusia dengan lingkungannya
adalah suatu keseimbangan yang dinamis, suatu interaksi yang bergerak.Arah
gerak itu sendiri mungkin ke arah perbaikan mungkin pula ke arah kehancuran.
2. Peranan
Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat ,Bangsa dan Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah
melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk
generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan
pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia
membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya
KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam
sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal
dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda, berarti
menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa
depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
Kalau dilihat lebih mendalam, mahsiswa pada garis besarnya mempunyai peranan
sebagai :
a. agent of change
b. agent of development
c. agent of modernizatiom
Sebagai agent of change, mahasiswa bertugas untuk mengadakan
perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang lebih baik.
Sedangkan agent of development, mahasiswa bertugas untuk melancarkan
pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik.Sebagai
agent of modernization, mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam
pembahruan.
3. Beberapa
Permasalahan Dan Tantangan
Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh masalah peledakan
penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidsng ekonomi, social, budaya,
politik dan pertahanan keamanan, telah mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu drasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah
langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang dihadapinya
di masa yang akan dating. Secara garis besar, permasalahan generasi muda itu
dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yang meliputi :
a. Aspek Sosiologi Psikhologi
b. Aspek Sosial Budaya
c. Aspek Sosial Ekonomi
d. Aspek Sosial Politik
Pola Dasar
Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Maksud dari
pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan
sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu.
Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola
dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
1.
Landasan
idiil : Pancasila
2.
Landasan
konstitusional : UUD 1945
3.
Landasan
Strategis : Garis-garis besar haluan negara
4.
Landasan
historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
5.
Landasan
normatif : etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
E.
Penutup
a.
Kesimpulan
Pemuda dan
Sosialisasi adalah manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan
seperti adanya perubahan fisik, serta mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang
meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat
dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. Mahasiswa harus
menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas
sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun
solidaritas sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan
keangkuhan dan kesombongan. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani.
Daftar
Pustaka
Abdullah, taufik, Pemuda dan Perubahan Social, LP3ES, Jakarta, 1974.
Drs. H. Abu Ahmadi, Ilmu Sosial Dasar, Rineka Cipta, Jakarta, 2003